Wonorejo – Desa Wonorejo menjadi sorotan dengan langkah inovatifnya melalui pendampingan intensif oleh Umar, S.E., M.SE., dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Palopo. Pendampingan ini bertujuan untuk memperkuat pengelolaan BUMDES Mitra Jaya sebagai motor penggerak ekonomi desa, dengan fokus pada peningkatan produktivitas, mendorong Pendapatan Asli Desa (PAD), dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Dalam proses pendampingan, Umar menggarisbawahi pentingnya mengidentifikasi dan memaksimalkan potensi lokal desa. “BUMDES bukan sekadar unit usaha, melainkan aset strategis yang dapat membangun kemandirian desa jika dikelola dengan profesional dan inovatif,” ungkap Umar. Pendekatan partisipatif diterapkan dalam kegiatan ini, melibatkan masyarakat dan pengelola BUMDES untuk bersama-sama menciptakan rencana strategis yang relevan dengan kebutuhan desa.
Kegiatan ini telah memicu diskusi menarik di kalangan masyarakat Wonorejo. Banyak yang optimis bahwa BUMDES Mitra Jaya dapat menjadi contoh sukses untuk desa-desa lain di Indonesia. Program pendampingan ini juga menjadi bukti nyata kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Namun, tantangannya adalah apakah model pendampingan ini dapat memberikan hasil jangka panjang dan mengatasi kendala yang sering dihadapi oleh BUMDES, seperti kurangnya inovasi dan sumber daya manusia yang terbatas. “Kami percaya bahwa dengan sinergi yang kuat, desa ini bisa menjadi pionir dalam model ekonomi desa berbasis potensi lokal,” tambah Umar.
Pendampingan ini menunjukkan komitmen FEBI IAIN Palopo dalam pengabdian kepada masyarakat, memperkuat peran perguruan tinggi dalam pembangunan desa. Keberhasilan BUMDES Mitra Jaya diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wonorejo, tetapi juga menjadi inspirasi bagi desa lain untuk terus berkembang.